SDN Kowangbinangun Sebagai Salah Satu Sekolah Praktik Pembelajaran Mahasiswa Pascasarjana

Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Magister Pendidikan, di semester dua ini, mahasiswa S2 Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar Kelas Kejasama Sleman diwajibkan melakukan praktik pembelajaran minimal sejumlah sepuluh kali. Dari jumlah tersebut, secara rinci terdiri dari enam kali praktik pembelajaran terbimbing, dua kali praktik pembelajaran mandiri, dan dua kali praktik pembelajaran ujian. Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Praktik Pembelajaran di SD dengan dosen pengampu Dr. Ali Mustadi, M.Pd.

Jumlah mahasiswa kelas kerjasama sleman sebanyak 24 orang, dibagi menjadi 8 kelompok untuk melakukan praktik pembelajaran di 8 Sekolah Dasar (SD). Adapun sekolah-sekolah yang digunakan praktik, yaitu SD Negeri Berbah 1, SD Negeri Kowangbinangun, SD Negeri Puren, SD Negeri Mejing 2, SD Negeri Dalangan 1, SD Negeri Jamblangan, SD Negeri Kadisobo 2, dan SD Negeri Semarangan 4 Godean. Sebelum kegiatan praktik pembelajaran dimulai, dilakukan penerjunan dan penyerahan mahasiswa oleh pihak kampus, yang diwakili dosen pembimbing kepada kepala sekolah dan guru pamong sekolah praktik.

Dengan adanya praktik pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat melatih kepekaan terhadap current issues, kebutuhan, dan permasalahan riil yang terjadi di SD, terutama dalam kaitannya menemukan atau memperkuat topik tesis. Selain itu Mahasiswa diharapkan dapat melakukan inovasi pembelajaran sebagai refleksi atas kompetensinya dari hasil praktik pembelajaran, guna mengembangkan kompetensi diri dan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Ada yang menarik dari kegiatan penerjunan dan penyerahan mahasiswa praktik di salah satu SD, yakni di SD Kowangbinangun (selanjutnya disebut SD Kobi), yang merupakan sekolah paling timur dari sekolah-sekolah praktik lainnya dan di sekitarnya dikelilingi oleh hamparan sawah yang sejuk. SD Kobi dipilih oleh 3 orang mahasiswa yang bernama Bekti Lestari, Nur Fitriyadi, dan Dedy Dwi Setyawan. Dasar pemilihan karena SD Kobi memenuhi segala syarat yang diminta pihak kampus dan dari segi letak SD Kobi yang dekat dengan tempat tinggal praktikan. Hal yang menarik terjadi ketika penerjunan di SD Kobi, ada salah seorang mahasiswa yang kesulitan mencari letak SD Kobi dikarenakan dikelabui atau terkelabui oleh fitur share location pada aplikasi whats apps sehingga beberapa kali memutar arah (bolak-balik) walau sebenarnya letak SD Kobi sudah di depan matanya, sehingga sampai sekarang seringkali hal itu menjadi sebuah anekdot dalam percakapan ketiga mahasiswa saat bercanda, yang mana hal itu dapat dilihat juga sebagai bagian dari kedekatan ketiganya. Namun demikian, kejadian aneh tersebut tidak mengganggu jalannya proses penerjunan dan penyerahan mahasiswa praktik di SD Kobi oleh dosen pembimbing, Dr. Ali Mustadi, M.Pd., kepada kepala sekolah SD Kobi, Sarjana, S.Pd., dan guru pamong, Sutriningsih, S.Pd. dan tak lupa objek yang diserahkan, yaitu tiga mahasiswa potensial pelaku praktik.

Satu hal yang sangat ditekankan oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd. adalah “Lakukan pembelajaran yang kekinian, dengan melakukan inovasi yang inovatif”, seru Bapak Ali dengan isyarat kepalan tangan dan diakhiri prosesi jabat tangan yang kuat.

.