Peran Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa

Memahami setiap konsep yang ada pada materi pelajaran merupakan hal wajib yang harus dikuasai. Hal tersebut merupakan poin paling krusial dalam proses menuntut ilmu. Pemahaman konsep matematika ini juga yang harus ada pada mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa semester IV dalam menempuh mata kuliah masalah pembelajaran matematika. Mata kuliah tersebut membahas tentang miskonsepsi yang selama ini terjadi di Sekolah Dasar. Sebelum menempuh mata kuliah tersebut, ada mata kuliah prasyarat yang harus diambil mahasiswa yakni Matematika SD kelas rendah dan Matematika SD kelas tinggi pada semester sebelumnya. Mata kuliah masalah pembelajaran matematika menitikberatkan pada pemberian solusi dan mengurangi kekusalahpahaman mahasiswa UST yang nota bene adalah calon guru pendidikan Sekolah Dasar dalam menyampaikan materi matematika.

Pemahaman mahasiswa UST semester IV mengenai konsep matematika masih tergolong rendah. Hal ini diketahui pada saat dosen menanyakan sebuah konsep dasar matematika yakni mengenai definisi dari bangun datar persegi, mahasiswa belum bisa menyebutkan definisi secara utuh dan tepat.  Adanya kenyataan tersebut, maka perlu adanya perbaikan terhadap pemahaman konsep matematika siswa, yakni dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Penerapan jigsaw dilakukan pada materi masalah pengukuran berat, panjang dan luas di SD. Jigsaw bercirikan dengan adanya kelompok asal dan kelompok ahli. Dimana setiap mahasiswa dalam satu kelompok diberikan materi berbeda dan masing-masing harus menguasi materi tersebut. Nantinya mahasiswa yang mempunyai pembahasan materi yang sama akan berkelompok membentuk kelompok ahli untuk berdiskusi mengenai materi dan akan kembali ke kelompok asal dan mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan materi yang dia dapat kepada teman kelompoknya. Terbukti dengan diterapkannya model pembelajaran jigsaw dari hasil post tes diketahui mahasiswa dapat memahami konsep matematika dengan baik pada materi masalah pengukuran berat, panjang dan luas.

Penerapan jigsaw juga dapat mengatasi diversity mahasiswa. Mahasiswa dengan gaya belajar yang berbeda dapat terakomodasi dengan baik, mahasiswa menjadi lebih aktif dalam proses diskusi, mahasiswa berani mengungkapkan pendapat dengan teman kelompok, mahasiswa tidak merasa bosan dan mengantuk dan mahasiswa menjadi lebih bertanggung jawab pada saat mengikuti proses pembelajaran.

Amelia Dwi Astuti - Dikdas D 2016