Penerapan Model Collaborative Learning Mempengaruhi Peningkatan Pemahaman Konsep Sains Lanjut Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

.

Mata kuliah riset dan praktik pembelajaran merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa S2 Pendidikan Dasar yang mengambil konsentrasi akademisi. Mata kuliah ini mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktik pembelajaran di perguruan tinggi yang memiliki program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selain melakukan praktik, mahasiswa juga dituntut untuk melakukan riset terkait permasalahan yang ada di kelas Ia praktik. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menerapkan dan mempraktikan langsung teori serta konsep yang telah dipelajari dalam pembelajaran. Dengan hal ini, mahasiswa mampu membangun dan mengembangkan pengetahuannya serta belajar interaksi sosial di lingkungan universitas.

Kegiatan riset dan praktik pembelajaran dilaksanakan di Kampus V Universitas Ahmad Dahlan Jalan Ki Ageng Pemanahan No. 19 Sorosutan Yogyakarta 55164. Mahasiswa praktikan mengampu satu kelas PGSD yaitu kelas 2A dengan subjek mata kuliah Sains Lanjut, sesuai dengan konsentrasi pada prodi pendidikan dasar pascasarjana UNY. Mata kuliah tersebut di ampu oleh Siwi Purwanti, M.Pd., sekaligus sebagai dosen pamong. Mahasiswa kelas 2A memiliki mahasiswa berjumlah 47 mahasiswa, dengan rincian jumlah laki-laki sebanyak 7 mahasiswa dan perempuan sebanyak 40 mahasiswa. Sebelum melaksanakan kegiatan riset dan praktik pembelajaran, praktikan melakukan observasi di kelas selama beberapa kali dan wawancara dengan dosen pamong untuk mengetahui karakteristik mahasiswa kelas 2A dan 2B serta situasi pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan  menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung pasif ketika ditanya oleh Ibu dosen, namun aktif (berbicara dengan temannya disamping) ketika dosen kembali menjelaskan. Mahasiswa yang duduk dibelakang ,utamanya laki-laki, lebih sering bermain dengan ponsel daripada mendengarkan dosen menjelaskan, sehingga Ibu dosen seringkali menegur mereka yang duduk di belakang. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan Dosen Pamong Ibu Siwi Purwanti, M.Pd, didapatkan masalah bahwa mahasiswa kelas IIA tersebut masih kurang dalam hal pemahaman konsep ,ditunjukkan dengan mahasiswa kurang begitu bisa mensintesis konsep dan menjelaskannya dengan pendapatnya sendiri, mahasiswa masih terpaku dengan teks ketika menjawab soal. Selain pembelajaran yang berlangsung masih klasikal sehingga ada beberapa mahasiswa yang asik sendiri bahkan sampai tertidur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis mengadakan riset tentang pengaruh pengaruh model collaborative learning terhadap peningkatan pemahaman konsep. Riset dan praktik dilaksanakan di bulan Maret sampai Mei . Untuk kebutuhan riset, praktikan membutuhkan kelas tambahan untuk dijadikan kelas kontrol. Sehingga, penulis menggunakan kelas 2B. Pada kelas 2B, praktikan mengambil mata kuliah yang sama dengan kelas 2B dan dosen pengampu yang sama yaitu ibu Siwi Purwanti, M.Pd.

Jenis penelitian riset ini adalah quasi eksperimen. Hasil riset menunjukkan bahwa ada perbedaan pemahaman konsep kelas 2A yakni kelas yang diberi perlakuan (Model collaborative learning) dengan kelas 2B yang dijadikan kelas kontrol (metode konvensional). Rata-rata skor yang diperoleh kelas 2A (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan kelas 2B (kelas kontrol). Hal ini berarti bahwa penerapan  model  collaborative learning berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep mahasiswa kelas IIA di PGSD UAD. Kelas eksperimen yang diberikan perlakuan (treatment) menggunakan model collaborative learning. Collaborative learning memfasilitasi siswa untuk memiliki pembelajaran yang bermakna melalui proses saling belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan siswa. Dalam pretest yang dilakukan, awalnya beberapa mahasiswa belum mampu menggunakan penyelesaian yang baik dan benar. Namun hasil posttest yang dilaksanakan setelah diberi perlakuan, terlihat bahwa  mahasiswa meningkat pemahamannya, mahasiswa mampu mensintesis konsep dan menjelaskannya dengan pendapat mereka sendiri.

 

Rianty Yulandra,S.Pd.

                                                                Dikdas A, Universitas Negeri Yogyakarta