Dari masa ke masa tujuan utama  pendidikan adalah melakukan upaya agar para peserta didiknya menjadi baik dan pintar. Namun kecenderungannya di dunia nyata terjadi ketimpangan yaitu  pembelajaran pada sisi kognitif kadang lebih dominan daripada sisi afektif.

Nugraheni Dwi Budiarti, mahasiswa konsentrasi akademisi (IPA) S2 Pendidikan Dasar UNY Angkatan 2014 Kelas B, tertarik untuk melakukan riset dan praktik pembelajaran PGSD  yang bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan  kognitif dan afektif  mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative learning berbasis KKNI . Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD dilaksanakan pada Bulan Oktober- November 2015, pada Mata kuliah Pembelajaran IPA MI yang diikuti mahasiswa semester III Prodi PGMI UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Dosen pengampu mata kuliah ini sekaligus dosen pamong praktikan adalah Ibu Dr. Siti Fatonah, M.Pd. Pada observasi awal diketahui terjadi defisiensi social skills salah satunya pada aspek kerjasama dalam kelompok dan rendahnya literasi sains mahasiswa akan materi-materi berkaitan dengan ilmu Fisika yang tengah dipelajari, karena sarat dengan angka, rumus, dan hitungan. Padahal mereka nantinya dituntut untuk mampu menerjemahkannya dalam pembelajaran anak SD/MI.

Pembelajaran dirancang dengan memodifikasi beberapa metode-metode cooperative learning berbasis KKNI dengan metode pembelajaran lainnya. Pembelajaran berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sendiri sudah dilaksanakan di UIN Sunan Kalijaga sejak tahun 2013. Keunggulan pembelajaran berbasis KKNI di UIN Sunan Kalijaga adalah  adanya ranah integrasi – interkoneksi pada setiap mata kuliahnya yang terjabar pada filosofis, materi, metodologis, dan strategi dalam RPS/SAP yang erat dengan nilai-nilai religius (keislaman).  Hal ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru pada praktikan untuk mampu mengajarkan materi-materi yang berkaitan dengan IPA (sains) di mana materi itu kemudian dihubungkan dengan konsep dan Dasar Hukum Islam. Dengan cara ini diharapkan dengan mempelajari IPA (sains) maka akan semakin mendekatkan kita pada Sang Pencipta, dan menambah keimanan kita pada-Nya. Mungkin tepat seperti apa yang dikatakan Einstein bahwa “ Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu lumpuh.”

Pada setiap praktik, praktikan mencoba mengajak dan menstimulasi para mahasiswa untuk mampu mengaplikasikan materi –materi yang telah dipelajari untuk pembelajaran anak SD/MI, karena nantinya mereka nanti disiapkan untuk menjadi guru SD/MI. Materi-materi yang diajarkan praktikan meliputi: pesawat sederhana, momentum dan impuls, sifat-sifat zat, gelombang, arus listrik, serta energi dan daya listik. Pada Riset yang dilakukan sengaja  digunakan metode penelitian eksperimen  dengan tujuan mengukur  efektifitas metode Jigsaw dalam  meningkatkan social skills (aspek kerjasama dalam kelompok) dan literasi sains (materi Listrik). Selain itu juga diteliti apakah ada hubungan antara social skills dan literasi sains yang dimiliki mahasiswa. Karena dari berbagai teori dan penelitian banyak dinyatakan bahwa ada korelasi yang positif antara social skills dan kemampuan akademis seseorang.

Dari hasil riset  dapat diketahui bahwa social skills dan literasi sains mahasiswa meningkat setelah diberi treatment ( sig. < (0,05) sehingga Ho ditolak. Selain itu juga terbukti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara social skills dan literasi sains mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan  signifikansi lebih kecil (<) dari , maka Ho ditolak, berarti terdapat hubungan (korelasi) antara social skills dan literasi sains mahasiswa.  Signifikansi korelasi antara social skills dan literasi sains mahasiswa sebesar 0,678. Arah korelasi social skills dan literasi sains mahasiswa adalah positif, yang artinya semakin tinggi social skills mahasiswa maka akan semakin tinggi pula literasi sainsnya.Besar korelasi 0,678 yang berarti di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang kuat antara social skills dan literasi sains mahasiswa. (Nugraheni Dwi Budiarti/ 14712251048/ Konsentrasi Akademisi IPA/DIKDAS B)