Sebagai calon guru Sekolah Dasar, merupakan suatu hal yang sangat fatal apabila memiliki kesalahan dalam pemahaman suatu konsep materi pelajaran yang pada akhirnya akan diajarkan kepada siswanya ketika sudah menjadi guru. Hal ini yang dirasakan oleh mahasiswa semester 2 program studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta yang bernama Kun Hisnan Hajron pasca melakukan melakukan wawancara dengan salah seorang dosen  dan observasi langsung di UPY. Wawancara dan observasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan mata kuliah Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD yang diampu langsung oleh bapak Dr. Ali Mustadi M.Pd. Dari hasil wawancara dan observasi, ditemukan pada mata kuliah IPA I (biologi) indikasi bahwa mahasiswa kelas A7 semester II PGSD UPY yang berjumlah 29 orang mahasiswa terindikasi memiliki masalah miskonsepsi saintifik literasi.

            Menghilangkan atau sekedar mengurangi miskonsepsi saintifik literasi yang telah tertanam pada mahasiswa, bukanlah merupakan perkara yang mudah. Apalagi pada masa ini, seseorang memiliki idealisme yang cukup tinggi terhadap pemahaman yang telah ia miliki. Untuk itu, dibutuhkan model atau metode pembelajaran yang sekiranya mampu memfasilitasi sisi idealisme mahasiswa tersebut dengan treatment yang tepat untuk menjembatani dengan pemahaman baru yang tepat, sehingga pada akhirnya mahasiswa sendirilah yang memutuskan untuk memperbaiki pemahaman salah yang ia miliki tersebut.

            Pelaksanaan Conceptual Change Model dilakukan pada mata kuliah IPA 1 yang berisikan materi-materi biologi yang dilaksanakan selama 150 menit per pertemuan. Hasil yang didapatkan setalah penerapan model ini, menunjukan bahwa miskonsepsi saintifik literasi mahasiswa yang sebelumnya telah dipetakan berada pada materi apa saja mengalami penurunan. Dengan demikian penerapan Conceptual Change Model mampu mereduksi miskonsepsi saintifik literasi mahasiswa. Diharapkan dengan hasil ini Conceptual Change Model dapat dijadikan alternatif dalam penggunaan model atau metode pembelajaran yang akan digunakan untuk mereduksi miskonsepsi saintifik literasi mahasiswa.

Kun Hisnan Hajron, S.Pd

Mahasiswa Pendidikan Dasar 2017