Praktisi Mengajar di Kampus

Program studi pendidikan dasar S2 Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY, pada semester genap memiliki mata kuliah riset dan praktik. Mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini memiliki tugas untuk melaksanakan riset dan praktik di universitas atau sekolah mitra. Mahasiswa dengan pilihan konsentrasi praktisi sebelum melakukan praktik di sekolah, mengikuti kegiatan sosialisasi program praktisi mengajar di kampus yang diselenggarakan oleh program studi S2 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta. Salah satu tujuan dari sosialisasi ini ialah membangun jaringan kerjasama dengan para praktisi di sekolah dasar mitra dan memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, ketrampilan pembelajaran serta dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi secara nyata di sekolah dasar melalui riset dan diseminasikan pada artikel jurnal bereputasi nasional atau internasional.

Kegiatan Sosialisasi Program Praktisi Mengajar di Kampus yang dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Februari 2023 di ruang sidang Gedung Moh. Amien Lantai 3. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring maupun luring. Peserta pada acara ini meliputi mahasiswa S2 pendidikan dasar konsentrasi praktisi, guru pamong serta kepala sekolah,dan dosen FIPP UNY. Pada kegiatan ini, dihadiri oleh dekan FIPP UNY Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd, wakil dekan bidang akademik, kemahasiswaan, dan alumni Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar, M.Pd, dan dua narasumber yaitu Ibu Siyam Mardini, M.Pd. selaku pengawas SD Wilayah Kota Yogyakarta dan Ibu Vena Verdiana, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SD Bukit Aksara, Semarang.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Koorprodi S2 Pendidikan Dasar, Ibu Dr. Sekar Purbarini Kawuryan, M.Pd.. Selanjutnya dibuka oleh Dekan FIPP UNY Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd. "Saat ini terjadi perubahan yang sangat mendasar tentang tata pendidikan tingkat nasional, tingkat daerah, dan juga sebentar lagi dihadapkan banyak regulasi-regulasi. Tujuannya untuk mengamankan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Bapak, ibu guru yang ada di lapangan diharapkan siap dalam menerima perubahan-perubahan yang mendasar, terutama perubahan kurikulum yang setiap saat bisa saja berubah" ujar Bapak Sujarwo.

Acara inti kegiatan ini, menghadirkan dua pemateri yaitu Ibu Siyam Mardini, M.Pd., selaku pengawas SD di Kota Yogyakarta. Diskusi yang disampaikan beliau terkait dengan riset dan praktik mengenai manajemen pengelolaan di sekolah dasar. "Kurikulum merdeka memfasilitasi dengan pembelajaran berdiferensiasi, dengan guru harus mengenal profil siswa terlebih dahulu. Bagaimana kebutuhan siswa, sampai dimana belajarnya, capaiannya seperti ap aitu guru harus tahu. Untuk profil siswa bisa digali dengan wawancara antar siswa, temannya, orang tua, dan guru" ujar Ibu Siyam Mardini. Sedangkan narasumber kedua Ibu Vena Verdiana, S.Pd., Kepala Sekolah SD Bukit Aksara, Semarang. Diskusi dengan beliau mengenai pembelajaran berbasis projek. Beliau menjelaskan bahwa "di sekolah Bukit Aksara pembelajarannya berbeda dengan sekolah lain, karena memang di sini basicnya adalah student center". "Inovasi pendidikan, sering di temui bahwa terdapat bahasan mengenai inovasi pendidikan. Alasan untuk berinovasi karena duni berkembang begitu cepat. Sehingga pendidikan harus mengikuti perkembangan dunia. Maka dari itu, sudah tidak cocok lagi jika pembelajaran berbasis teacher center. Perubahan bukan karena dari kurikulumnya, melainkan dari diri seseorang terutama guru. Dengan adanya kurikulum merdeka yang dirancang sedemikian rupa, itu merupakan kesempatan bagi kita sebagai pendidik untuk melakukan inovasi pendidikan. Dimana kurikulum ini mengedepankan anak" imbuh Ibu Vena Verdiana selanjutnya.